LIVE Streaming RADIO SUARA KASIH

PASANG IKLAN DI SINI

Pasang Spot Iklan Slide:


PLAN International Ajak Stakeholder di Kupang Bekerjasama Atasi Masalah Air Bersih

Suasana hangat kegiatan sharing session yang berlangsung di kantor PLAN Indonesia Kupang.

Radioswarakasih.id, Kupang - Plan International mengadakan kegiatan sesi sharing santai wartawan dan media, lembaga, dan kampus, pada Jumat, (12/12/2025) yang berlangsung di kantor PLAN Indonesia Kupang.

Acara sharing yang diadakan PLAN International ini ditujukan untuk mempererat silaturahmi, berbagi informasi, dan mencari kemitraan guna mengatasi isu air bersih — salah satu prioritas utama Walikota Kupang periode 2023-2024 selain penanganan sampah dan pengembangan UMKM.


Dalam acara tersebut, hadir Ani Talan yang mewakili proyek "Cerah" (Cerdas Kelola Air dan Lahan) serta perwakilan dari PERSANI (Perkumpulan Tuna Daksa Kristiani).

 

PERSANI adalah lembaga yang beranggotakan penyandang disabilitas, dengan tujuan mewujudkan kesetaraan dan pembangunan yang inklusif di provinsi NTT, khususnya Kota Kupang.


Sebagai mitra PLAN Indonesia melalui program CERAH, lembaga ini berupaya memastikan perempuan, kaum muda, dan penyandang disabilitas terlibat aktif sebagai agen perubahan dalam pengelolaan air dan lahan yang berkelanjutan di kota.

 

Dalam jangka waktu 3 tahun mendatang, tim PLAN Indonesia berencana menjalankan program di 14 kelurahan yang terletak di Daerah Aliran Sungai (DAS) Liliba, Kali Dendeng, Fatufeto, Fontein, Bakunase, Oesapa, dan Tuak Daun Merah (TDM).


Sebelumnya, tim sudah menyelenggarakan workshop untuk mengembangkan rencana aksi program. Total target proyek di Sumbawa dan Kupang mencapai 203.000 jiwa, dengan Kupang sendiri mendapatkan alokasi 159.000 jiwa untuk informasi yang disebarkan secara offline (tidak termasuk informasi yang disebarkan secara online).

 

Lokasi-lokasi tersebut dipilih karena masyarakat di sana menghadapi kesulitan dalam memperoleh air — bahkan sumur bor yang dibangun juga sulit menghasilkan air yang cukup. Berdasarkan studi EHRA 2023, sebanyak 40,6% masyarakat mengandalkan sumur gali yang berisiko terkontaminasi ecoli akibat septic tank yang bocor (hanya dicor bagian atas dan tidak kedap air). 


Selain itu, tren penggunaan air galon juga menjadi masalah karena beberapa perusahaan tidak mengganti filter secara teratur, bahkan ditemukan jentik nyamuk di dalam galon.

 

Kegiatan proyek meliputi studi kebocoran air (sebanyak 77 titik di Kupang) dan delineasi air bersama PAM, serta pembentukan Forum Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu yang pertama kalinya ada di Kota Kupang — bertujuan untuk mengumpulkan OPD dan mitra agar tidak bekerja secara terpisah. 


Selain itu, juga dilakukan penanaman pohon terstruktur (dengan lubang 30x30 cm dan jarak sesuai standar UPTKPH) oleh warga secara sukarela (hampir 300 lubang dibuat tanpa dibayar), pembuatan biopori sederhana dengan bambu (digali sedalam 50 cm karena tanah yang porus), edukasi tentang septic tank yang kedap air, pemberdayaan penyandang disabilitas melalui penelitian tindakan partisipatif, dan penekanan pada pemeliharaan pohon yang ditanam.

 

PLAN Indonesia juga siap menjalin kolaborasi dengan media (bukan hanya untuk peliputan, tapi juga menyelenggarakan acara bersama), kampus (untuk magang mahasiswa dan kolaborasi di expo PBL), serta komunitas.


Menyadari bahwa upaya implementasi program akan kurang berdampak luas tanpa dukungan kerja sama, maka gathering ini diadakan untuk menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang juga peduli terhadap isu air bersih.

 

Terkait peliputan media, PLAN Indonesia memiliki SOP yang menekankan pedoman safeguarding (perlindungan) anak: untuk setiap liputan yang melibatkan anak di bawah 18 tahun, akan ada pendampingan untuk memastikan identitas anak terjaga (hanya nama depan yang disebutkan, tidak alamat lengkap/desa, dan tidak menggunakan foto dengan seragam khas). Meskipun hal ini akan menjadi tantangan bagi redaksi, tetapi tidak akan membatasi kreativitas dalam pemberitaan — hanya berfokus pada keamanan dan privasi anak.

 

PLAN telah ada sejak tahun 1969, sedangkan yayasan PLAN International Indonesia baru berdiri pada tahun 2017. Di provinsi NTT, PLAN memiliki 4 kantor yang terletak di Kupang, SoE, Lembata, dan Nagekeo. Hanya dalam 3-4 tahun terakhir, PLAN mulai menyadari pentingnya kerja sama dengan media, dengan keyakinan bahwa media memiliki pengaruh yang lebih besar dan tanggung jawab dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat.

 

Sesi sharing yang diadakan ini berhasil mengangkat isu air bersih yang sangat krusial dan membuka peluang kolaborasi yang luas. Harapannya, kerja sama antara PLAN Indonesia, media, kampus, dan masyarakat dapat memberikan solusi yang realistis, mendukung kebutuhan redaksi, serta mencapai target 159.000 jiwa offline di Kupang dalam 3 tahun ke depan — sehingga mampu menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan.


Penulis : Lola

Belum ada Komentar untuk "PLAN International Ajak Stakeholder di Kupang Bekerjasama Atasi Masalah Air Bersih"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel