LIVE Streaming RADIO SUARA KASIH

PASANG IKLAN DI SINI

Pasang Spot Iklan Slide:


Meriahkan Bulan Budaya dan Bahasa di GMIT, "Elim Festival 2025" Resmi Dibuka!

Foto : Pemukulan tambur tanda dibukanya Elim Festival 2025 oleh KMJ Elim Lasiana, Wakil Walikota Kupang, Bendahara MS GMIT dan KMK K3T. (Dok. Abdi Maunino)

Radioswarakasih.id, Kupang - Dalam rangka menyambut dan memeriahkan bulan Budaya dan Bahasa, Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) tahun 2025, Gereja GMIT Elim Lasiana mengadakan festival di Pantai Lasiana dengan tajuk "Elim Festival 2025".

Kegiatan ini dilangsungkan dua hari yakni pembukaan pada Senin, (12/05/25), hingga penutupan kegiatan akan berlangsung pada Rabu, (14/05/25).

Pemukulan tambur secara simbolis oleh Ketua Majelis Jemaat Elim Lasiana, Wakil walikota Kupang, KMK Kota Kupang Timur dan bendahara Sinode GMIT, membuka secara resmi kegiatan Elim Festival 2025 di pantai Lasiana, Kota Kupang.

Festival ini menggaet berbagai UMKM jemaat yang ikut menjajakan berbagai produk lokal berupa hasil karya seni budaya, kuliner lokal dan lain sebagainya.

Dalam pembukaan kegiatan ini, hadir Serena Francis selaku Wakil Walikota Kupang, I Wayan Astawa selaku Camat Kelapa Lima, Absalom Sine selaku anggota DPRD Kabupaten Kupang, KMK K3T, perwakilan MSH GMIT yang diwakili oleh Pnt. Yefta Sanam, para pendeta se-Klasis Kota Kupang Timur dan para undangan lainnya.

Pembukaan kegiatan ini diawali dengan parade busana daerah NTT oleh para pendeta, UPP/BPP, vikaris dan cavik se-Klasis Kota Kupang Timur.

Berikutnya dilanjutkan dengan pemutaran video Elim Festival 2025 yang mengisahkan tentang awal mula penyebaran Injil dan Kekristenan di NTT.

"Kegiatan ini awalnya merupakan tantangan dari KMK K3T bagi Kaum Bapak untuk mengadakan kegiatan festival di tahun 2025" ujar Adnan Ndun selaku ketua panitia dalam sambutannya.

Lebih lanjut, Adnan menambahkan bahwa terselenggaranya kegiatan ini sama sekali tidak membebankan KAS jemaat alias Rp.0, dimana semua dana kegiatan festival ini sebesar Rp. 120.000.000 lebih, berasal dari hasil kolaborasi bersama dengan pemerintah, dunia usaha donatur dan lainnya.

Dalam penyampaian suara gembala MSH GMIT yang diwakilkan oleh Pnt. Yefta Sanam selaku Bendahara Sinode GMIT, menegaskan GMIT sangat mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini.

"Saya kaget karena acara ini dapat terselenggara meskipun dalam waktu persiapan yang sangat singkat", ujar Yefta.

Lebih lanjut Pnt. Yefta juga menghimbau agar sebagai warga GMIT, jemaat tidak boleh apatis dalam melestarikan budaya, dan berharap kegiatan ini menjadi kegiatan agenda rutin tahunan di Klasis Kota Kupang Timur dan gereja GMIT Elim Lasiana menjadi tuan rumah tetap.

Diakhir sambutannya, Pnt. Yefta menegaskan bahwa MS GMIT mendukung kegiatan-kegiatan semacam ini, dan tidak boleh hanya fokus pada menang atau kalah dalam lomba festival budaya ini, namun harus lebih mengutamakan nilai dari setiap budaya yang ditampilkan untuk diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam kegiatan Elim Festival 2025 ini, akan dilangsungkan berbagai kategori perlombaan diantaranya lomba tarian adat, fashion show serta pameran UMKM.

Peserta dalam kegiatan ini juga turut diikuti oleh total 34 gereja dari Klasis Kupang Timur (K3T) dan beberapa gereja dari Klasis Kota Kupang, termasuk Gereja Elim sebagai tuan rumah

Menariknya, peserta dalam festival ini tidak hanya berasal dari kalangan gereja GMIT, akan tetapi ada juga yang berasal dari berbagai komunitas lintas agama, seperti masjid, katedral, dan paroki.

Dalam sambutannya, wakil walikota Kupang sangat mengapresiasi berlangsungnya kegiatan ini. Menurutnya, festival ini menjadi perlombaan yang sangat baik bagi anak-anak di Kota Kupang, serta wadah bagi para pelaku UMKM dengan produk hasil tenunan tangan aksesoris adat yang turut mengisi kegiatan ini.

"Kami terus mendorong partisipasi berbagai elemen, termasuk gereja dalam melestarikan budaya dan penanggulangan mental health anak-anak dimana tersedianya wadah untuk anak-anak dalam menyalurkan minat dan bakatnya kedepan", ujar Serena dalam sambutannya.

Diakhir sambutannya, Serena mengajak seluruh masyarakat dan jemaat untuk turut menyukseskan kegiatan ini.

Dihari pertama pembukaan, stand-stand jualan telah dipadati sejak pagi hingga sore dan nampak warga serta jemaat turut hadir dengan berbalutkan pakaian adat dari berbagai daerah khas Nusa Tenggara Timur.

Kegiatan Elim Festival 2025 yang berlangsung di pantai Lasiana ini terbuka untuk umum yang ingin datang dan menyaksikan penampilan perlombaan tarian tradisional, fashion show dan pameran produk UMKM lokal berupa makanan dan aksesoris seperti selimut, kain, selendang, anting, gelang dan lain sebagainya.

Penulis : Abdi B. Maunino

Belum ada Komentar untuk "Meriahkan Bulan Budaya dan Bahasa di GMIT, "Elim Festival 2025" Resmi Dibuka!"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel